Sahur Stories: Mengigau
Ini mi rebus yang datang lewat mimpi kesekian untuk menghalau saya ke igauan berikutnya.
Ini mi rebus yang datang lewat mimpi kesekian untuk menghalau saya ke igauan berikutnya.
Kalau akak-akak beli risol dengan isi satu warna saja bisa saya pastikan itu yang jual cuma mau untung saja. Hehe, saya becanda.
Dulu waktu saya masih kanak-kanak, resep kue hanya tersedia di buku-buku resep yang dijual di toko buku.
Tema kultum yang dibawakan Wak Milah tentang jin. Topik kultum yang jarang sekali dibahas oleh teungku dan tokoh masyarakat.
Mau bagaimana lagi, airnya banyak dan segar. Siraman pertama dilakukan dengan cepat, brum, brum, brum.
Karet gelang yang putus itulah yang diberikan kepada saya. Sontak saya menolak. Emang saya cowok apaan.
Anak-anak masih cekikikan di belakang. Agak riuh. Mereka tak merasa ada sesuatu yang ganjil.
Nama panjang John patutnya John Petrucci, mengikuti nama gitaris band beraliran progresif metal Dream Theater.
Nama Kangen Band wajib disematkan gegara penggalan lirik salah satu lagu mereka, dikutip mentah-mentah dengan perulangan yang cukup konstan.
Yang pasti aromanya membuat hidung sempoyongan karena harum. Sementara rasa gurih, pedas, dan asam mengundang selera makan.
Kejadian ini berlangsung di bulan Ramadan ketika setan dan iblis dikurung agar tidak menggoda manusia. Mana ada hantu bulan puasa, kan begitu?
Yang tidak menyetel suaranya keras-keras bisa dipastikan punya bapak atau ayah bernama Amin. Tabu menyebut nama orang tua sendiri.
"Asuuuu!" Sukamto berteriak marah saat mengenang teman-temannya yang mati. Ia menyesal telah mempercayai masyarakat. Mereka bersekutu dengan pemberontak.