Catatan Singkat untuk Mantan
Mantan adalah tempat kau belajar menata tingkah. Belajar menumpahkan nafsu sekaligus menahannya.
Mantan adalah tempat kau belajar menata tingkah. Belajar menumpahkan nafsu sekaligus menahannya.
Ketika selepas subuh orang-orang anti-mainstream ini merebahkan tubuhnya yang menjerit meminta ditidurkan, orang-orang konvensional berbaris di jalanan menuju masa depan.
Pernahkah Anda menghidu aroma khas ketika titik-titik hujan mulai turun dan menumbuk tanah kering? Ternyata, ada sesuatu yang dilepaskannya. Apa itu? Yang pasti, bukan kenangan tentang mantan.
Cerita tentang perjumpaan dengan seekor kodok dari masa lalu. Ah, semoga ia tak membaca tulisan ini.
Dalam keadaan stagnan karena dibekap birokrasi yang berbelit, terbukti aspirasi sulit dibendung. Musik lalu muncul dari jemari gitar para pengamen, menjajakan karya tanpa canggung, dan apresiasinya cukup baik.
Ngaku saja, berapa banyak di antara Breeders yang sesekali waktu membuka-buka Facebook, IG atau mengirim pesan jempol ke akun mantan.
Tas-tas ini mampu memuat beragam benda, kecuali mantan. Bahkan, ada yang menaruh pistol dan peluru di dalamnya.
Buku bersampul anti-mainstream, ditulis para pengarang muda Aceh dan diterbitkan Tansopako Press. Ayo, dibeli dan dibaca.
Tumbuhan ini nama Inggrisnya celery. Orang Belanda iseng menyebutnya selderij atau selder. Tiba di Indonesia, berubah jadi seledri, saladri, dan On Sop.
Abad 17, para budak di Malaka cekikikan usai mendompleng tarian Moresco dari Spanyol. Kini, mari kita berdamai dan mengenang sebuah entitas musik bernama Payung Teduh.
Ketika dua lalat bertemu di meja makan, ini salah satu yang mereka gosipkan.
Karena segala yang hidup suatu saat pasti akan mati. Sekali berarti, sesudah itu mati, begitu kata Chairil Anwar.
Melamun di tempat kerja tidak sepenuhnya salah. Asal saja jangan melamun yang bukan-bukan...he-he-he...