ilustrasi pagi pixabay

Ketika selepas subuh orang-orang anti-mainstream ini merebahkan tubuhnya yang menjerit meminta ditidurkan, orang-orang konvensional berbaris di jalanan menuju masa depan.

Ilustrasi siput pixabay

Pernahkah Anda menghidu aroma khas ketika titik-titik hujan mulai turun dan menumbuk tanah kering? Ternyata, ada sesuatu yang dilepaskannya. Apa itu? Yang pasti, bukan kenangan tentang mantan.

Ilustrasi kodok

Cerita tentang perjumpaan dengan seekor kodok dari masa lalu. Ah, semoga ia tak membaca tulisan ini.

Penampilan Iqbal, Acut, dan Uya di salah satu cafe di Banda Aceh.

Dalam keadaan stagnan karena dibekap birokrasi yang berbelit, terbukti aspirasi sulit dibendung. Musik lalu muncul dari jemari gitar para pengamen, menjajakan karya tanpa canggung, dan apresiasinya cukup baik.

Ilustrasi sanger rasa mantan

Ngaku saja, berapa banyak di antara Breeders yang sesekali waktu membuka-buka Facebook, IG atau mengirim pesan jempol ke akun mantan.

Buku Judul di Belakang (Foto/Zulham)

Buku bersampul anti-mainstream, ditulis para pengarang muda Aceh dan diterbitkan Tansopako Press. Ayo, dibeli dan dibaca.

Seledri. (Foto Breedie/Fauzan)

Tumbuhan ini nama Inggrisnya celery. Orang Belanda iseng menyebutnya selderij atau selder. Tiba di Indonesia, berubah jadi seledri, saladri, dan On Sop.

cover akad payung teduh

Abad 17, para budak di Malaka cekikikan usai mendompleng tarian Moresco dari Spanyol. Kini, mari kita berdamai dan mengenang sebuah entitas musik bernama Payung Teduh.

Ilustrasi Gosip Lalat Breedie

Ketika dua lalat bertemu di meja makan, ini salah satu yang mereka gosipkan.

Cover Rolling Stone Indonesia. @ebooks.gramedia.com

Karena segala yang hidup suatu saat pasti akan mati. Sekali berarti, sesudah itu mati, begitu kata Chairil Anwar.