Tokoh Oposisi Rusia Bongkar Cara Agen FSB Membunuhnya dengan Racun

Laboratorium pemerintah Jerman menyatakan Navalny diracun dengan Novichok, sejenis senjata kimia yang pernah dikembangkan Uni Soviet.

Alexey Navalny.@abc.net.au

FSB atau The Federal Security Service of Russian Federation adalah badan keamanan domestik utama dari Federasi Rusia. FSB penerus dari NKVD dan KGB di era Uni Soviet. Badan ini terlibat dalam kegiatan kontra-intelijen, keamanan dalam negeri dan perbatasan, kontra-terorisme, serta pengawasan.

“Upaya meracuni nyawa Navalny diamanatkan oleh eselon tertinggi Kremlin,” tulis Bellingcat. Navalny bahkan terang-terangan menyatakan ada perintah langsung dari Putin.

Setelah mengidentifikasi sebagian besar anggota tim FSB, CNN dan Bellingcat mencoba menghubungi mereka.

Seorang pria bernama Oleg Tayakin sempat membuka pintu saat ditanyakan oleh CNN. Tapi setelah itu dia membanting pintu. Yang lain tidak menanggapi.

Racun di Celana Dalam

Pada saat bersamaan, Navalny menelepon satu per satu anggota tim. Mereka langsung menutup telepon setelah Navalny memberitahu siapa dia.

Berbeda dengan panggilan terakhir kepada Kudryavtsev, Navalny dan timnya memutuskan pendekatan berbeda: operasi sengat.

Navalny yang masih dalam pemulihan di sebuah lokasi rahasia di Jerman, menghubungi Kudryavtsev dengan nomor telepon yang disamarkan sebagai nomor markas FSB. Rekaman panggilan tersebut kemudian diberikan kepada CNN dan Bellingcat.

Kepada Navalny, Kudryavtsev menjelaskan tentang pihak lain yang terlibat dalam operasi racun di Tomsk. Dia juga menjelaskan bagaimana FSB mengirimnya untuk membersihkan sisa-sisa kekacauan operasi tersebut.

Bagian paling dramatis ketika Kudryavtsev memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana racun Novichok dioleskan di sepasang celana dalam Navalny.

“Pakaian apa yang menjadi penekanan, yang paling berisiko?” tanya Navalny.

“Celana dalam, bagian dalam, selangkangan,” jawab Kudryavtsev.

Ahli toksikologi kepada CNN mengatakan bila serbuk Novichok disisipkan ke pakaian, racun ini akan terserap kulit saat korban mulai berkeringat.

Ahli itu menduga pelaku menggunakan Novichok yang berbentuk padat, bukan cairan atau gel seperti yang digunakan dalam serangan terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal di Inggris pada 2018.

Bantahan FSB

Bagaimanapun, Rusia membantah terlibat dalam upaya pembunuhan Navalny. Mereka melontarkan balik serangkaian penjelasan kontradiktif yang menyalahkan Navalny atau Jerman.

Mereka mengatakan Navalny menderita diabetes atau Jerman meracuninya. Ada laporan menyebutkan Putin memberi tahu Emmanuel Macron dari Prancis bahwa Navalny bisa saja meracuni dirinya sendiri.

Sementara FSB pada hari Senin mengeluarkan pernyataan yang mengklaim video percakapan Navalny dengan Kudryavtsev adalah “palsu”.

Mereka menilai itu hanyalah provokasi terencana yang bertujuan mendiskreditkan FSB Rusia dan dinas keamanan federal, “Yang tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan organisasi dan teknis dari layanan khusus asing.”

FSB telah meluncurkan “pemeriksaan” penyelidikan Navalny dan akan memberikan “penilaian prosedural”.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan dia tidak setuju ada “kecenderungan” lawan Kremlin diracuni. “Anda akan setuju bahwa di banyak negara di dunia, setiap hari banyak keracunan terjadi,” ujarnya.

Beberapa pengamat ikut menekankan Navalny mungkin tidak diracuni atas perintah Kremlin karena sang pembangkang juga memiliki banyak musuh.

Namun, terkait insiden itu Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada pejabat senior Rusia, termasuk anggota kantor kepresidenan Putin.

Sementara itu, Washington Post menilai pengungkapan tersebut memalukan bagi Vladimir Putin yang juga mantan mata-mata.

Selain itu, keterlibatan salah satu unit FSB memberikan jalan bagi Amerika dan negara lain untuk memberikan sanksi kepada pelaku percobaan pembunuhan dan penggunaan senjata kimia ilegal di Rusia.[]

Diperbarui pada ( 21 Maret 2024 )

Facebook Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *