BNOW ~ Jumlah kasus pertama corona di China kemungkinan empat kali lebih tinggi dari angka resmi yang dilaporkan pemerintah, bila memakai definisi lebih luas tentang covid19.
Pada 20 Februari, China melaporkan lebih dari 55 ribu kasus. Namun, kata peneliti, lebih dari 232 ribu orang mungkin telah terinfeksi pada gelombang pertama covid19 di China daratan.
Berdasarkan studi terbaru, para peneliti di Hong Kong menyebutkan otoritas kesehatan Tiongkok menggunakan definisi kasus yang sangat sempit pada awal krisis.
Komisi kesehatan nasional China mengeluarkan tujuh versi definisi covid19 sejak 15 Januari hingga 3 Maret, dengan persetujuan WHO.
Versi kelima diterbitkan pada 5 Februari, sebelum ditarik pada 17 Februari dan setelah itu menyebabkan lonjakan kasus.
“Definisi kasus awalnya sempit dan secara bertahap diperluas untuk memungkinkan deteksi lebih banyak kasus. Terutama kasus-kasus yang lebih ringan dan tidak memiliki hubungan epidemiologi dengan Wuhan, Cina, atau kasus-kasus lain yang diketahui,” tulis para peneliti dari Hong Kong University seperti dilansir The Guardian.
China kini melaporkan lebih dari 83 ribu kasus. Secara global, jumlah kematian akibat corona telah melebihi angka 200 ribu.
Hingga Sabtu, 25 April, lansiran data Johns Hopkins memperlihatkan jumlah kematian global akibat corona meningkat menjadi 202.368.
Hasil penelitian dari Hong Kong terbit di tengah meningkatnya permintaan penyelidikan internasional tentang asal-usul wabah corona.
Amerika Ragukan China
Negara seperti Amerika Serikat dan Australia tampil paling depan dalam menyerukan penyelidikan tersebut dan meminta China transparan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump meragukan keakuratan angka-angka resmi yang disampaikan pemerintah China mengenai jumlah kasus dan kematian terkait wabah virus corona.
“Bagaimana kita tahu jika mereka akurat,” ujar Trump dalam konferensi pers. “Angka mereka tampaknya sedikit lebih ringan,” cetusnya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis, 2 April 2020.
Namun Trump menegaskan bahwa “hubungan dengan China merupakan hubungan yang baik” dan bahwa dia tetap dekat dengan Presiden Xi Jinping.
Sebelumnya, para politikus partai Republik di kongres Amerika mengutip laporan intelijen, menuding China menutup-nutupi wabah corona.
Tudingan para pendukung Donald Trump itu didasarkan pada laporan intelijen yang dipublikasi Bloomberg.
Laporan itu menyebutkan laporan China tidak lengkap secara disengaja dan angka yang tertera adalah angka palsu.[]
Diperbarui pada ( 21 Maret 2024 )
4 thoughts on “Kasus Corona di China Empat Kali Lipat dari Angka Resmi Pemerintah”