Cara Microsoft Mencintai ‘Kanker Linux’ Lewat Serial Number Windows Gratisan

Dulu benci dan memerangi open-source, sekarang cinta. Dulu sebut Linux itu kanker, sekarang ‘sel kangker’ open source menggrogoti tubuh Microsoft.

Meme Windows 11 setengah Linux

Di bawah CEO Satya Nadela, Microsoft semakin open source. Quote-unquote, nih, sekarang sistem operasi Microsoft Windows sudah gratis, lho. Di akhir tulisan saya kasi tau cara mendapatkan serial number atawa SN Windows 7, Windows 10 dan Windows 11 Pro resmi, lengkap dengan proses aktivasi secara legal dan benar.

Sebelumnya, Microsoft adalah tech company yang sangat super-duper anti dengan open source. Mereka menolak lisensi GPL dan memerangi pembajak Windows di negara kita, kecuali pembajak Windows China.

Saking paranoid dengan dunia open source, Steve Ballmer, mantan CEO Microsoft setelah Bill Gates, menyebut ‘Linux itu kanker’, pada 2001.

“Linux adalah kanker yang melekat dalam hal properti intelektual pada segala sesuatu yang disentuhnya,” kata Ballmer setahun setelah menjabat CEO Microsoft, seperti yang dilansir zdnet.com.

Berikutnya, bak gayung bersambut, “bapaknya” Microsoft, Bill Gates, dengan alasan yang sama menuding lisensi GPL (GNU General Public License) open source mirip “Pac-Man”.

“Tidak seorangpun yang mampu meningkatkan kemampuan software bila dibuat open source.” Omongan Bill Gates ini sangat wajar jika dimaklumi seperti ungkapan keresahan seorang juragan bakso yang takut disaingi.

Tak hanya itu, Microsoft melancarkan serangan ke dua arah sekaligus. Selain melawan Linux terus-menerus selama bertahun-tahun, perusahaan juga menabuh genderang perang melawan pembajakan Windows secara terang-terangan.

Masih segar di ingatan, satu dekade yang lalu, kita sebagai kaum kere-hore pernah anxiety menggunakan Laptop dengan OS Windows bajakan. Medio 2010-an Microsoft gencar-gencarnya melakukan razia Windows dan Office bajakan di toko-toko komputer, bahkan isu pemeriksaan lisensi laptop Windows di bandara.

Ulah Microsoft ini tentu tidak menyenangkan sebagian isi dunia. Seolah-olah apa yang dilakukan Microsoft benar. Banyak negara yang ikutan pawok dan mengikuti titah tersebut. Maka, kala itu juga banyak teknisi toko komputer yang menjual PC/laptop berisi Windows bajakan ditangkap polisi yang memang dari sononya udah pawok. Setelah itu ada fase di mana laptop dijual dalam keadaan non OS Windows atau laptop bundle OS Linux.

Anehnya lagi, Microsoft cuma berani melakukan razia Windows ilegal di negara berkembang. Di China, nyali kapitalis Bill Gates ciut oleh sosialisme-komunismenya Xi Jinping.

Kenapa pembajak Windows di China diabaikan? Kemungkinan besar karena statement Bill Gates pada 1998 saat menghadiri seminar di University of Washington.

Gates berkata saat itu, “Meskipun tiga juta komputer terjual tiap tahun di China, orang-orang itu saat ini tidak membayar untuk software kami. Tapi suatu saat nanti mereka akan membayarnya dan selama mereka ingin mencuri software, kami ingin mereka mencuri software kami. Mereka akan terbiasa dan kecanduan, lalu kami akan memikirkan cara bagaimana mengumpulkan uang di dekade berikut nanti.”

Hingga 2020, ucapan Gates hanya omong kosong orang super tajir yang gagal menaklukkan dunia. Microsoft tidak pernah mendapatkan pendapatan lisensi dari China. Pembajakan masih merajalela di sana sampai sekarang, saat Xi Jinping sedang melanjutkan periode ketiga kekuasaannya sebagai presiden China.

Sementara dari kubu Linux, sweeping lisensi ala Microsoft saat itu dibalas oleh komunitas penggunanya dengan serangan balik berupa gerilya sosialisasi goes to open source di seluruh dunia. Masifnya gerakan ini ikut merembes ke pemerintahan, dengan bendera government goes to open source.

Aceh pada waktu itu, menjadi salah satu daerah yang menyambut baik program government goes to open source, hingga mengeluarkan peraturan daerah penerapan migrasi ke open source. Di Peraturan Gubernur Aceh Nomor 29 tahun 2017, ada pasal 15 yang berbunyi, “setiap perangkat komputer yang diadakan oleh SKPA (dinas maksudnya) wajib disertai dengan software sistem operasi legal atau software open source”.

Dari kacamata buaya Microsoft, apalagi di fase puncak dominasi desktop Windows, perusahaan makin terobsesi (baca: serakah) untuk menempatkan Windows di setiap perangkat. Bila komputer server juga harus running oleh Windows, tak ketinggalan handphone juga mesti OS Windows. Mamam tu kapitalisme.

Padahal, dunia sekitar terus berubah dengan cepat. PC dan laptop mulai digantikan oleh perangkat mobile dengan berbagai ukuran layar, sedangkan komputer server bertransformasi menjadi flatform cloud computing.

Memenjarakan pengguna Windows bajakan tidak juga mendongkrak penjualan software asli CD instalasi Windows dan MS Office original. Malah, efek samping razia CD ilegal menyebabkan dominasi Windows sebagai sistem operasi komputer dunia menurun cukup singifikan.

Berbeda dengan Adobe. Mereka tidak pernah mengejar atau memenjarakan user yang Photoshop CS bajakan. Hal ini menjadikan Adobe sebagai penguasa software grafis tiada lawan.

Reuters mencatat Microsoft kehilangan 40 persen saham selama 14 tahun masa jabatan Ballmer. Nah, di saat kondisi perusahaan mulai melemah, barulah “sel kanker” open source mulai meresap di dalam tubuh Microsoft.

Microsoft mulai berdamai dengan Linux setelah menyadari bahwa yang diinginkan pengguna dan perusahaan adalah Linux bukan Windows Server, smartphone Android bukan Windows Phone.

Microsoft pun mulai diam softwarenya dibajak pengguna pribadi, pelajar dan mahasiswa. Meski opsi berbayar terus berjalan dengan tujuan untuk menjaga dominasi Windows. Sehingga pengguna corporate akan tetap bertahan di Windows, dan tentunya perusahaan dan pemerintah pasti akan sanggup membeli lisensi.

Sesuai fitrahnya, Microsoft sangat paham betul jalur corporate. Naiknya kapitalisasi perusahaan bukan karena hasil pejualan CD Windows di rak-rak toko komputer, tapi dari jabat erat di lapangan golf.

Setelah si botak Ballmer hengkang, di bawah kepemimpinan Nadella (juga botak), Microsoft secara terbuka menyatakan dukungan terhadap open source. Dari sekian portofolio produk Microsoft yang berbayar, beberapa di antaranya sudah dilepas bebas pakai, seperti VS Code, TypeScript, .Net Framework dan Azure. Microsoft Azure, layanan Cloud Computing yang sebagian tetap berbayar karena yang open-source adalah client SDKs (Software Development Kit) Azure.

Kondisi berbalik. Open source yang dulu dibenci Gates dan Ballmer, kini malah menggeroti Microsoft lebih dalam. Microsoft mulai membangun kernel Linux khusus sejak Windows 10 bagi pengembang yang menggunakan Windows Subsystem for Linux.

Pada Juni 2018 Microsoft bahkan resmi mengakuisisi Github—situs atau media sosial programmer untuk menyimpan kode program—senilai $7.5 miliar. Akhirnya, Microsoft menjadi kontributor tunggal open source dunia dalam hal bisnis, setelah memiliki Github.

Pascaakuisisi Github, Nadella berjanji developer tetap bisa mengerjakan proyek open source apa pun dan tidak membatasinya pada sistem operasi Windows. Apakah ini berarti Microsoft bakal memberikan sistem operasinya secara gratis kepada vendor Laptop, PC user, komunitas pengembang pihak ketiga agar bisa diutak-atik, seperti halnya Android milik Google?

Menanggapi pernyataan tersebut, Russinovich, juru bicara Microsoft dalam sebuah email menegaskan, hal tersebut belum direncanakan. “Microsoft tidak membuat kebijakan atau perubahan model bisnis open source untuk Windows.” ujarnya, dilansir dari Computer World.

Meskipun Microsoft tidak menolak ide meng-open-source-kan OS Windows, hal ini belum tentu segera terjadi. Menurut seorang top enginer Microsoft, membuat perangkat lunak menjadi open source merupakan pekerjaan rumit dan tidak mudah. Jika dibandingkan dengan perkembangan ekosistem Linux yang begitu pesat, memang agak paradok, karena di bawah lisensi open source memungkinkan siapa saja bisa membuat perbaikan, menyempurnakan dan menambah fitur program.

Namun, di bawah kendali Nadella, Microsoft sudah melakukan beberapa kebijakan langka terhadap bisnisnya. Salah satunya menggratiskan Windows, baik itu Windows 7, Windows 10 bahkan Windows 11 boleh download dan install secara gratis. Tak hanya itu, Microsoft juga membagi-bagikan product key alias serial number Windows 7, Windows 10, Windows 11 dan juga Windows server di laman web resmi Microsoft. Gratis, ya, bukan giveaway ala bocil-bocil IG.

Cara Mendapatkan Product Key Windows 7, Windows 10 dan Windows 11 dan Windows Server All Version Secara Gratis

Biasanya pengguna atau teknisi komputer setelah menginstall OS Windows bajakan, pada tahap proses aktivasi akan menginstall aplikasi “krek” atau path seperti Windows Loader. Cara tersebut sudah kuno. Jangan pernah lagi melakukan aktivasi Windows menggunakan aplikasi path yang tidak jelas.

Microsoft secara resmi merilis produk key Generic Volume License Keys (GVLK) untuk semua varian Windows, seperti Windows 7, Windows 8, Windows 10 dan Windows 11 pro, baik versi business, profesional hingga versi enterpise.

Untuk mendapatkan Serial Number (SN) atau produk key Windows secara resmi, cukup kunjungi laman https://learn.microsoft.com/en-us/windows-server/get-started/kms-client-activation-keys.

Kms client activation keys
Kms client activation keys.

Perlu diketahui, produk key Windows resmi versi GVLK (Generic Volume License Key) tersebut tidak bersifat permanen, tapi memiliki masa aktif terbatas sekitar 1 tahun. Syukur-syukur Windows di laptop bisa bertahan hingga habis masak aktif satu tahun, tinggal aktivasi lagi. Tapi saya tidak yakin, umur Windows bisa bertahan lama, yang sering terjadi setelah masa pakai beberapa bulan karena keberatan program atau malah kena virus, install ulang lagi. Ups….

Jangan kuatir, dengan masa aktif terbatas masih bisa digunakan sampai kapan pun. Yang perlu dijaga, ketika masa aktif habis, cukup tinggal aktivasi ulang lagi.

Untuk kenyamanan masa pakai Windows secara permanen sampai bila-bila, sangat disarankan membeli lisensi Windows asli. Dengan membeli lisensi resmi Windows, secara tidak langsung turut berkontribusi dalam pengembangan open source.

Cara aktivasi Windows 10 pro Secara Legal dan Benar

Setelah menginstall Windows, Microsoft mewajibkan penggunanya untuk segera melakukan proses aktivasi Windows. Caranya gampang banget, di laman resmi ‘kms client activation keys’ Microsoft sudah memberi petunjuk cara proses aktivasi Windows.

Tapi, proses aktivasi tersebut sedikit menggantung. Berikut proses aktivasi Windows all version dengan produk key GVLK yang lengkap beserta informasi masa aktif Windows.

Sebelumnya, pastikan versi Windows yang terinstall di laptop sesuai dengan yang ada dalam daftar key GVLK. Kopi kode SN Windows yang berjumlah 25 digit—kombinasi antara huruf dan angka. Untuk kasus ini, saya contohkan proses aktvasi Windows 10 Enterprise, langkah-langkah sebagai berikut:

1. Komputer wajib tersambung internet dan pastikan koneksi stabil, bukan super cepat.

2. Buka jendela command prompt dengan opsi ‘run as administator’.

3. Di layar hitam command prompt, ketik perintah slmgr /ipk <-- GLVK product key --> lalu enter.

aktivasi windows 10 slmgr 1 1
1. Aktivasi windows 10 slmgr. (© Breedie)

Tunggu sekejap hingga muncul pesan “Installed product key successfully.

aktivasi windows 10 slmgr
2. Aktivasi windows 10 slmgr succesfully.

4. Next, ketik perintah slmgr /skms kms8.msguides.com

aktivasi windows 10 slmgr kms
3 Aktivasi windows 10 slmgr dengan user kms.

Tunggu hingga muncul pesan berikut ini:

aktivasi windows 10 slmgr ksm successfully
4. Aktivasi windows 10 slmgr ksm successfully

5. Selanjutnya, ketik perintah slmgr /ato

aktivasi windows 10 slmgr 3
5. Aktivasi windows 10 slmgr /ato

Tunggu hingga muncul pesan succesfully.

aktivasi windows 10 slmgr ato successfully
6. Aktivasi windows 10 slmgr ato successfully

6. Terakhir kita perintah slmgr /dli

aktivasi windows 10 slmgr dli
7. Aktivasi windows 10 slmgr dli

Tunggu hingga muncul pesan `Volume Activation Expiration’ (180 days).

aktivasi windows 10 slmgr msclient status
8. Aktivasi windows 10 slmgr msclient status

Untuk masa aktif bisa bervariasi, ada yang 6 bulan hingga ada yang 1 tahun.

7. Proses aktivasi selesai. Silahkan tutup jendela Command Prompt.

Untuk proses aktivasi Windows 7, Windows 8 dan Windows 11 dan Windows lainnya, prosesnya sama. Pada kasus saya hijrah dari Windows 10 ke Windows 11 edisi Tiny11, proses aktivasi Windows 11 Pro menjadi auto aktif sendiri di PC yang sama.

Sangat superb sekali bukan!

Kalua ada kendala saat porses aktivasi Windows seperti cara di atas, silakan bertanya melalui kolom komentar di bawah, siapa tau bisa kasi solusi.

Facebook Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *