Kapal Kargo Ever Given Kandas di Terusan Suez

Insiden tertutupnya kanal dapat memengaruhi pengiriman minyak dan gas dari Timur Tengah ke Eropa.

Kapal Kargo Ever Given Kandas di Terusan Suez.(@AP)

BNOW ~ Kapal kargo berbendera Kanada Ever Given kandas di Terusan Suez yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah di Mesir, sejak Selasa, 24 Maret 2021. Posisi kapal raksasa pengangkut peti kemas ini dilaporkan melintang dan menutup jalur pelayaran Terusan Suez.

Hingga Kamis, Otoritas Terusan Suez masih terus berupaya menarik kapal berukuran gedung pencakar langit itu dari posisi kandasnya. Kapal keruk diterjunkan untuk membersihkan tanah dan lumpur di sekitar kapal besar itu. Sementara kapal tunda mendorong kargo ke samping kanal. Otoritas juga memanfaatkan momentum naiknya air pasang, tapi semua upaya masih nihil untuk mendorong kapal pembawa kargo bernilai miliaran dolar tersebut.

Foto satelit yang diambil pada Kamis oleh Planet Labs Inc. dan dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan kapal masih terjebak di lokasi yang sama.

“Pihak berwenang mulai bekerja lagi untuk membebaskan kapal pada Kamis pagi setelah berhenti pada malam hari,” ungkap seorang pejabat otoritas kanal Mesir. Pejabat itu mengatakan para pekerja berharap menghindari pembongkaran kontainer dari kapal karena itu akan menjadi upaya berhari-hari dan dapat memperpanjang penutupan kanal.

Baca Juga: Pasukan Iran ‘Bajak’ Kapal Tanker Korea

Kepala Otoritas Terusan Suez Letnan Jenderal Osama Rabei mengatakan navigasi melalui jalur air akan tetap dihentikan sampai kapal kargo mengapung kembali. Sebuah tim dari Boskalis, perusahaan Belanda yang mengkhususkan diri dalam penyelamatan, telah tiba di kanal. Namun, seorang pejabat tinggi perusahaan mengatakan pemindahan kapal dapat memakan waktu berhari-hari hingga berpekan-pekan.

Perusahaan pengelola Ever Given, Bernhard Schulte Shipmanagement mengatakan kapal tersebut memiliki 25 awak yang berasal dari India. Kondisi para kru aman dan terkendali.

Kapal Kargo Ever Given Kandas di Terusan Suez.@AP
Kapal Kargo Ever Given Kandas di Terusan Suez.@AP

Ever Given memiliki dua pilot dari Otoritas Kanal Mesir yang memandunya ketika insiden terjadi sekitar pukul 07.45 pada Selasa pagi waktu setempat.

Sementara itu, penyedia layanan kanal Leth Agencies mengatakan setidaknya 150 kapal sedang menunggu Ever Given ditarik. Termasuk kapal dekat Port Said di Laut Mediterania, Port Suez di Laut Merah, dan kapal-kapal yang sudah masuk ke dalam kanal di Great Bitter Lake Mesir. Rencananya kapal-kapal yang berada di belakang Ever Given akan mundur ke selatan kembali ke Port Suez.

Kapal kargo Ever Given dioperasikan oleh Evergreen Marine Corp, perusahaan perkapalan besar yang berbasis di Taiwan. Kapal yang dibangun pada 2018 ini panjangnya hampir 400 meter dan lebar 59 meter. Salah satu kapal kargo terbesar di dunia ini mampu mengangkut sekitar 20 ribu kontainer sekaligus.

Sebelum masuk ke Terusan Suez, Ever Given berada di China dalam perjalanan menuju Rotterdam, Belanda. Menurut Evergreen, kapal kargo dihantam angin kencang ketika memasuki kanal. Badai pasir melanda kawasan itu pada Selasa dengan kecepatan angin sekitar 50 kilometer per jam.

Bernhard Schulte membantah laporan kalau kapal mengalami pemadaman listrik sebelum insiden. “Investigasi awal mengesampingkan kegagalan mekanis atau mesin sebagai penyebab kandas.”

Harga Minyak

Sebagai kanal sempit buatan manusia yang memisahkan benua Afrika dari Semenanjung Sinai, Terusan Suez bagian terpenting dalam bisnis pelayaran internasional. Sejak dibuka pada 1869, Terusan Suez menyediakan jalur penting bagi minyak, gas alam, dan kargo.

Kanal itu juga menjadi penghasil devisa terbesar Mesir. Pada 2015, Presiden Abdel-Fattah el-Sissi menyelesaikan perluasan besar-besaran kanal, memungkinkannya menampung kapal-kapal terbesar di dunia. Namun, Ever Given justru kandas di bagian selatan kanal yang baru diperluas.

Insiden tertutupnya kanal dapat memengaruhi pengiriman minyak dan gas dari Timur Tengah ke Eropa. Hingga Kamis, harga patokan internasional minyak mentah Brent berada di atas USD 63 per barel.

Secara keseluruhan, jurnal Lloyd’s List memperkirakan penutupan Terusan Suez akan menimbulkan kerugian lebih dari USD 9 miliar per hari, sesuai nilai barang yang melewati jalur air tersebut. Setiap harinya, seperempat dari seluruh lalu lintas di Terusan Suez berasal dari kapal kontainer seperti Ever Given.[]

Diperbarui pada ( 13 Maret 2024 )

Facebook Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *