4 Tahun Breedie & Asa Terus Gentayangan di Internet

Akhirul kalam, terima kasih kepada teman-teman suporter setia Breedie. Terutama para penulis yang mengirimkan tulisannya tanpa mengharapkan imbalan materi.

Betul kata orang bijak dan meme-meme kuwot Instagram: waktu berlalu begitu cepat. November empat tahun lalu, ketika pertama kali ide membuat Breedie tercetus di ujung malam yang diselingi kantuk, mimpi kami tidaklah besar. Kami hanya ingin menghadirkan sebuah media (bukan mass media tentu saja) yang mampu meriangkan hati kami dan hati banyak orang (kalau kami mampu).

Kami hanya bermimpi ada sebuah wadah tempat kami mencurahkan segala unek-unek, keluh-kesah, maupun kisah-kisah yang tercecer pada obrolan di warung kopi, cerita yang lama hinggap di dalam kepala, maupun penutoh-penutoh yang layak diceritakan ulang.

Kenapa perlu ada tempat? Bukankah ada yang bilang, tak semua kisah perlu diungkapkan. Ada baiknya disimpan rapat-rapat saja dan biarkanlah cerita itu mewarnai perjalanan hidup kita. Mungkin iya, tapi bagi kami, semua cerita layak diungkapkan dan dibagi kepada orang lain.

Baca Juga: Setahun Breedie, Sebuah Alasan Kenapa Kami Ada

Maka, seiring waktu berlalu, Breedie menjelma bak bejana kecil tempat menampung kisah-kisah itu. Ada kenangan-kenangan masa kecil, kisah yang kami mampatkan dalam rubrik bernama “Records”. Ada cerita singkat dari sudut pandang subjektif tentang situasi kekinian, kami tumpuk dalam rubrik “Screenshot”. Begitu juga esai-esai dari para penulis kece kami ada di rubrik “Zipper”. Lalu, tak ketinggalan tutorial-tutorial syahdu dan menawan tentang teknologi yang berjejal di rubrik IoT. Sisanya, editorial-editorial yang kami tulis sekenanya, sesantai-santainya, dengan berketat diri daripada sikap-sikap menggurui.

Empat tahun usia seiring mimpi yang kami taburkan di awal, sudah waktunya kami masuk PAUD. Jadi, masih tak layak kami menggurui orang lain karena kamilah yang butuh guru.

Karenanya, sebagai murid TK yang baik, tingkah kami masihlah lugu, penuh dengan keceriaan, dan hobinya masih main-main semata. Memang ada cita-cita kami ingin menjadi apa ketika besar nanti. Menjadi insinyur nuklir, misalnya. Tapi, sekarang izinkan kami menghabiskan masa kecil ini dengan bermain-main. Mudah-mudahan masa-masa ini akan membuat kami bahagia.

Begitu juga dengan Breeders sekalian, semoga setiap artikel yang kami suguhkan mampu membuatmu berbahagia. Ingatlah, hidup cuma sekali. Jika berita dan artikel di media lain tak mampu membuatmu bahagia, tidak salah kalau mampir sejenak di Breedie. Jika hari ini mampir sekali lalu besok sekali, kemudian lusanya sekali dan seterusnya, tentulah dirimu adalah pembaca yang sudah bisa dicap label setia.

Memang ukuran pembaca setia atau bukan, tidak dilihat dari ukuran itu. Ada Google Analytics yang sanggup merincikan dan menilainya. Mulai dari jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan, hingga tahun ke tahun. Secara umum, bisa dikatakan, pembaca kami (yang setiap maupun tidak) meningkat dari bulan ke bulan. Jika diambil rata-rata ada kisaran seribu setiap bulan. Angka ini sangatlah patut disyukuri oleh media tak tahu diri berjiwa kanak-kanak macam Breedie. Walaupun, asa untuk lebih tentu tetap terus ada.

Baca Juga: Setahun Breedie, Nikmatilah Sesuka Hati

Di tahun keempat ini, ambisi untuk membesarkan media ini agar terus gentayangan di internet semakin membesar. Ide-ide terus kami gulirkan di ruang redaksi yang sepenuhnya gaib alias tak punya ruang fisik. Seringkali ide-ide itu terpaksa kami keep rapat-rapat dalam Google Keep, tidak bisa direalisasikan sekarang, karena alasan-alasan yang rahasia dan tak masuk akal. Tak perlu kami beberkan sendiri karena bisa saja Anda sudah bisa menduga-duga.

Akhirul kalam, terima kasih kepada teman-teman suporter setia Breedie. Terutama para penulis yang mengirimkan tulisannya tanpa mengharapkan imbalan materi, kecuali pahala semata. Tanpa dukungan kalian, Breedie tidak mungkin ada. Dan bagi pembaca kami di mana pun berada, semoga kehadiran Breedie tetap membuat Anda bahagia, melupakan utang dan mantan untuk sementara, serta meluruskan kening yang berkerut.

Terima kasih, Bree. Semoga kalian selalu ikhlas dan rida jika kami tetap gentayangan di internet. Tetaplah membaca karena membaca tidak menghabiskan banyak kuota.

Diperbarui pada ( 3 Maret 2024 )

Facebook Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *