~ Selamat bertempur bos
Mulut Donal Trump selain berbisa tiada obatnya ternyata bukan lawakan receh. Sepertinya, tak lama Mister Trump akan membuktikan ucapannya untuk menggasak Cina melalui perang sungguhan.
Fakta terbaru terkait itu, ribuan serdadu Amerika yang biasanya ngepos di Eropa dipindahkan ke kawasan Asia-Pasifik.
Ini salah satu bentuk respon Amerika terhadap tantangan Cina.
Selain itu, dalam bahasa yang halusnya, pemerintahan Trump sekarang sedang menghadapi tantangan geopolitik paling signifikan sejak berakhirnya Perang Dingin di palagan Indo-Pasifik.
Maka dari itu, militer Amerika akan memulai penataan kembali postur globalnya. Seperti yang kamu tahu Bree, tentara Amerika itu ada hampir di setiap sudut benua.
Jadi sekarang, ribuan “ranker” yang kini ditempatkan di Jerman diperkirakan akan dipindah-tugaskan ke pangkalan-pangkalan Amerika di Guam, Hawai, Alaska, Jepang, dan Australia.
Semua pangkalan ini sangatlah dekat dengan Laut Cina Selatan yang oleh Indonesia telah diubah nama menjadi Laut Natuna Utara.
Di sisi lain, hal ini menampakkan prioritas Amerika telah berubah.
Selama Perang Dingin, ahli strategi pertahanan Amerika berpikir keras cara mempertahankan kekuatan darat secara besar-besaran di Eropa demi menghalau Uni Soviet.
Setelah Uni Soviet bubar dan milenium baru datang, fokus utama berubah ke Timur Tengah. Amerika melancarkan perang yang mereka sebut “melawan terorisme” di Irak dan Afghanistan.
Sekarang orientasi berubah lagi, ke Cina, hal yang sejatinya telah dilakukan sejak Obama.
Pada 2011—Obama yang sangat ingin Amerika menarik diri dari Timur Tengah—meluncurkan kebijakan penyeimbangan kembali, atau berputar, ke Asia.
Sebab hal ini dilakukan karena ketika Amerika berfokus diri di Timur Tengah, kekosongan Asia-Pasifik telah menciptakan kemungkinan kebangkitan Cina.
Dan kini Cina memang benar-benar telah bangkit, menjadi salah satu kekuatan besar di Asia.
Seiring itu pula, negara kungfu panda tersebut makin menjengkelkan bagi banyak negara di Asia, termasuk Indonesia. Seteru di Laut Natuna salah satunya.
Sejauh ini, melihat kegeraman yang terus muncul dari Trump terhadap Cina—termasuk terkait virus corona—dan aksi-aksi Amerika mengirim tiga kapal induk ke Laut China Selatan, menjadi penguat sinyal perang akan terjadi.
Imbas ke Indonesia
Tapi apa dampaknya bagi Indonesia seandainya perang itu benar-benar pecah? Mengingat lokasi perang sangat dekat dengan wilayah terluar Indonesia.
2 thoughts on “Perang Amerika Cina Diprediksi Pecah Dekat Natuna”