Musisi di Thailand ‘Hibur’ Monyet dengan Piano

Dia mengaku terkejut karena para monyet sejauh ini tidak terlalu anarkis dan mendengarkan musik yang dimainkannya.

Musisi Thailand Hibur Monyet dengan Piano. @Bangkok Post/Reuters

~ Camkan, monyet tak melulu butuh pisang

Apa yang dilakukan Paul Barton layak menjadi perhatian kita dan monyet. Dan sepertinya hanya Barton yang ‘tega’ melakukan eksperimen tersebut sejauh ini.

Sembari menjalani turnya di Lop Buri, Thailand, musisi Inggris tersebut melakukan sebuah pementasan unik. Dia bermain piano di tengah bioskop yang terbengkalai dan disaksikan oleh para monyet.

Ya, monyet, bukan penonton bayaran.

Di dalam rekaman video yang diunggah ke YouTube, tampak para ‘penonton’ menikmati show Barton.

Sebelumnya, para kera terlihat acuh. Namun, saat nada-nada mulai dimainkan, para monyet langsung datang mengerumuni Barton.

Seperti ulah monyet kebanyakan, ada yang menarik rambut sang pianis, memanjat pianonya, memanjat ke atas pundaknya, berlari di atas tuts pianonya, bahkan mengunyah partiturnya.

Namun, ada juga yang “tenggelam” ke dalam nada-nada klasik Beethoven dan Michael Nyman yang dimainkan Barton. Seolah-olah menghayati dan meresapinya.

Dalam sekejap saja, Barton pun menjelma menjadi bintang bagi monyet-monyet liar yang lapar itu. Selama pandemi, tidak banyak turis yang berkunjung dan mereka biasanya memberi makan kera-kera.

Tujuan Barton melakukan pertunjukan tersebut tak lain demi menghibur para monyet agar tenang dan tidak melakukan kejahatan.

Oke, ini mungkin terkesan agak gitu gimana, tapi Lop Buri adalah provinsi yang terkenal akan monyet-monyet berjiwa perampok.

“Kita perlu berusaha memastikan bahwa mereka makan dengan benar. Dan ketika mereka makan dengan benar, mereka akan lebih tenang dan tidak agresif,” ujar pria 59 tahun ini.

Barton telah bermain di empat tempat di Lop Buri. Selain di bioskop terlantar, dia bermain di kuil Hindu kuno dan toko hardware.

Selain monyet, sebelumnya dia pernah bermain piano untuk gajah.

“Kesempatan bagus untuk melihat hewan liar menjadi diri mereka sendiri,” ujar Barton yang berasal dari Yorkshire, Inggris utara.

Barton berharap konser tunggal gratisnya itu dapat meningkatkan kesadaran manusia tentang kelaparan yang diderita para monyet. Sambil mempelajari respon perilaku primata terhadap musik klasik.

“Mungkin saja musik bisa menjadi bagian dari proses rehabilitasi.”

Mungkin juga, ini hikmah di balik pandemi.

Facebook Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *