Pemilu Madrid Memanas, Menteri Spanyol Terima Ancaman Pembunuhan

Ancaman pembunuhan muncul di tengah meningkatnya ketegangan menjelang pemilihan daerah Madrid, salah satu wilayah otonomi di Spanyol.

Ilustrasi konflik gajah dengan manusia

BNOW ~ Menteri Pariwisata Spanyol Reyes Maroto menerima ancaman pembunuhan berupa kiriman pisau berlumuran noda merah. Foto yang dirilis Kementerian Pariwisata memperlihatkan sebuah pisau lipat kecil bergagang kayu dengan serangkaian noda merah mengalir di bilahnya.

“Ini serius … Kita harus prihatin karena saya bukan orang yang kontroversial,” ujar Maroto, Senin, 26 April 2021, seperti dikutip dari Reuters.

“[Ancaman pembunuhan] Itu memberi kami lebih banyak kekuatan untuk mempertahankan demokrasi. Kebencian dan ancaman tidak akan membungkam kami,” ujar Maroto kepada wartawan di luar gedung parlemen.

Polisi, tambah Maroto, telah menyelidiki paket pisau yang dikirim melalui pos tersebut. Paket itu tiba di kantor kementerian pada Jumat dan menyertakan alamat pengirim.

Dilansir El Pais, Polri telah menemukan alamat pengirim surat ancaman tersebut. Tersangka merupakan warga El Escorial, yang terletak di utara ibu kota Spanyol, dan telah didiagnosis menderita skizofrenia.

Identifikasi tersangka bisa dilakukan dengan cepat karena nama dan alamatnya tertera pada amplop. Pisau lipat itu disembunyikan di antara dua CD dalam paket sehingga memungkinkan tak terdeteksi pemeriksaan keamanan.

Namun, investigasi awal polisi menunjukkan kasus Maroto tidak ada hubungan dengan kejadian serupa pekan lalu.

Menteri Pariwisata Spanyol Terima Ancaman Pembunuhan
Amplop dan pisau yang dialamatkan kepada Reyes Maroto. ©El Pais

Beberapa hari sebelumnya, pejabat keamanan senior dan seorang pemimpin partai sayap kiri di Negara Matador tersebut menerima paket pos berisi ancaman dan peluru. Mulai dari Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska, Pablo Iglesias dari Partai Unidas Podemos, hingga Kepala Polisi Guardia Maria Gamez.

Marlaska, tanpa memberi tahu biang kerok di balik surat-surat itu, menyalahkan budaya polarisasi politik yang memungkinkan ujaran kebencian berkembang. “Kami memiliki wacana politik antidemokrasi tertentu yang harus kami hadapi dengan paksa,” ujarnya kepada televisi La Sexta.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Pemakaman Muslim dari Abad ke-8 di Spanyol

Dia mengaitkan ancaman tersebut dengan vandalisme mural feminis baru-baru ini di Madrid dan perusakan patung mantan Perdana Menteri Francisco Largo-Caballero yang berasal dari kubu sosialis. “Semua ini menimbulkan keyakinan bahwa tidak apa-apa untuk mendiskriminasi … terhadap kelompok tertentu.”

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengutuk ancaman pembunuhan tersebut. “Cukup! Kami tidak akan mengizinkannya. Kami tidak akan membiarkan kebencian mengambil alih hidup berdampingan di Spanyol,” cuitnya di twitter.

Ancaman-ancaman pembunuhan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara sayap kanan dan kiri beberapa pekan terakhir menjelang pemilihan daerah di Madrid, salah satu wilayah otonomi sekaligus provinsi di Spanyol.

Partido Socialista Obrero Español atau PSOE—Partai Pekerja Sosialis Spanyol kini berkuasa di Spanyol. Mereka berkoalisi dengan Unidas Podemos dari sayap kiri.

Selain PSOE dan Unidas Podemos, ikut bersaing dalam Pemilu Madrid adalah Partido Popular atau PP—partai populer konservatif, partai kanan-tengah Ciudadanos, dan partai sayap kanan, Vox.

Maroto yang menjabat Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Spanyol sejak 2018, bisa menjadi Wakil Perdana Menteri Madrid berikutnya bila kandidat PSOE untuk pemilihan regional 4 Mei mendatang, Angel Gabilondo, mengambil alih kekuasaan.

Sementara petahana dari PP, Isabel Diaz Ayuso, mencalonkan diri dengan mengusung slogan “komunisme atau kebebasan”. Pablo Iglesias—Ketua Unidas Podemos dan kandidat yang menjadi rival Ayuso—keluar dari acara debat di stasiun radio Cadena SER pada Jumat pekan lalu setelah Rocio Monasterio, lawannya dari Vox, menuduh ancaman pembunuhan itu tidak nyata.

Iglesias sebelumnya memposting surat ancaman itu di Twitter bersama dengan foto empat peluru yang katanya berada di dalam amplop. “Istrimu, orang tuamu dan kamu dihukum mati, waktumu hampir habis,” bunyi surat ancaman itu.

Facebook Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *