Hijrah ke NeoVim setelah 1000 Jam Coding

Jikalah Vim itu diibaratkan partai, ia adalah PDI sedangkan Nvim itu PDI Perjuangan. Atau jika berhubungan dengan ideologi, Vim masih sangat konservatif, Nvim versi sekuler.

Logo Neovim

Saya ingin merayakan pencapaian milestone 1000+ jam coding pertama yang sudah tercapai. Terima kasih untuk mbak sekretaris ‘WakaTime’ yang sangat rajin men-tracking jam koding saya siang maupun malam.

Kalau ada yang bertanya apa itu WakaTime, saya sudah menulis review lengkap tentang WakaTime dan alasan mengapa seorang programmer wajib melacak jam codingnya.

Anda bisa melihat profil 1000 jam coding saya di link WakaTime saya.

Apa hasil dari 1000+ jam coding yang sudah saya habiskan? Tidak sia-sia! Mulai dari projek iseng seperti ats.my.id, dayah.my.id, custom theme Breedie, hingga proyek komersil seperti uiaceh, portalsatu, line1news, dan lainnya.

Dari 1000+ jam coding tersebut, saya menggunakan teks editor sejuta umat VS Code, dengan Sublime Text sebagai teks editor alternatif.

Kenapa Sublime tidak muncul sebagai teks editor dari profil WakaTime saya?

Karena Sublime hanya saya gunakan sebagai editor pembantu untuk melihat kode atau sekadar copy-paste fitur final dari proyek sebelumnya ke proyek baru, saya tidak memasang plugin time tracking WakaTime di sana.

Jadilah Visual Studio Code menjadi editor full time saya. Biar ada variasi, saya mau coba editor horor seperti Vim. Namun, biar tidak terlalu ekstrim dan jadu, alternatif lain ada Neovim–disingkat Nvim.

Seperti kata Om Kadir, “hiburan seorang lelaki adalah bekerja”, maka “hiburan seorang programmer adalah cari masalah baru”.

Meme new project
Meme new project

Maka itu saya coba install Nvim untuk memulai projet baru mencari masalah hidup baru.

Maksudnya, ketika kode program sudah beres atau ketika mulai merasa burn out, atau bosan dengan kode yang itu-itu saja, solusinya apa?

  • Mencoba bahasa pemrograman baru? Terlalu berat!
  • Mengembangkan fitur baru? Tidak cukup sebagai mood booster!
  • Memulai proyek baru? Hmm…

Ayo ngaku! Pasti kita semua suka memulai proyek baru, kan?

Tidak! Kali ini saya tidak ingin membuat proyek baru lagi. Sepertinya mencoba teks editor baru adalah pilihan terbaik untuk mengembalikan semangat coding.

Karena VS Code sudah terlalu mainstream, terlalu nyaman di zona nyaman dengan tambahan fitur baru GitHub Copilot agent mode.

Dulu, untuk integrasi AI Copilot ke VS Code membutuhkan paket GitHub premium. Sejak munculnya era text editor dengan built-in AI seperti Windsurf Editor, Cursor the AI Code Editor, dan teks editor AI canggih lainnya, VS Code dengan update terbarunya seolah menggratiskan fitur Copilot AI Agent.

Menurut firasat buruk saya (yang biasanya selalu benar), daripada dominasi Microsoft di dunia teks editor VS Code menurun karena pengguna yang mungkin hijrah ke editor seperti Cursor dan Windsurf, Copilot AI agent mode di VS Code jadi bebas digunakan tanpa paket premium.

Meme one does not simply exit vim
Meme one does not simply exit vim

Hijrah ke NeoVim: Dari Zona Nyaman ke Zona Perang

Jika sudah nyaman coding dengan teks editor semulus dan sengebut Visual Studio Code, mengapa memilih hijrah ke text editor Vim jadul dengan layar blue screen?

Atau jangan-jangan biar ada rasa vibe hacker berjaket hoodie?

Padahal pindah ke editor Vim seperti baru saja melewati lubang jarum kemudian masuk ke mulut buaya – Vim menyulitkan diri sendiri.

Tapi mengapa para programmer nerd menyukai editor Vim?

Katanya sih karena:

  1. Sangat efisien
  2. Sangat cepat
  3. Sangat ringan
  4. Sangat customizable

Artinya sangat cocok untuk desktop kentang yang lebih mampu menjalankan Vim daripada Visual Studio Code yang lumayan berat.

Tapi, jika desktop sudah bertenaga seperti AMD Ryzen combo GPU RTX (jangankan menjalankan VS Code, running model bahasa Llama untuk membuat AI agent mode custom sendiri di local desktop pun lancar), mengapa memilih pindah ke editor nvim?

Jawabannya karena editor Vim sudah berevolusi menjadi lebih modern sejak hadirnya NeoVim (disingkat nvim).

Ibarat kata:

  • Vim itu seperti PDI
  • Nvim itu seperti PDI Perjuangan
  • Vim sangat konservatif
  • Nvim adalah versi sekulernya

atau kalau dianalogikan seperti:

  • VS Code itu seperti OS Windows
  • Vim/Nvim itu seperti OS Linux

Menggunakan VS Code semudah menggunakan MS Word. Berbeda dengan editor Vim: bisa masuk ke Vim tapi tidak pernah bisa keluar lagi.[]

Facebook Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *